SELAMAT DATANG MASA DEPAN

SELAMAT DATANG MASA DEPAN
Guru adalah segala dibalik cita-cita mereka... Tiada satu keinginan kecuali pengabdian mewujudkan cita-cita gemilang membangun masa depan. Di antara aku dan mereka ada mimpi-mimpi kita yang patut diperjuangkan untuk menjadi sebuah kenyataan. Senyum Senyum Senyum dan Senyum .... Karena dengan cita-citalah kita menjadi lebih hidup :)

Minggu, 24 Maret 2013

ILMU ALAMIAH DASAR


BAB I
PENDAHULUAN
A.                     Latar Belakang Masalah
Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar perlu diberikan kepada semua mahasiswa non eksakta untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta peka terhadap lingkungannya sendiri.
Dengan diberikannya IAD kepada mahasiswa non eksakta khususnya program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, diharapkan mahasiswa dapat lebih tanggap dan memiliki penglihatan yang jelas, pemikiran yang lebih mendalam serta mampu menghargai lingkungan sekitarnya.
B.                          Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian IAD itu ?
2.      Apakah tujuan dari pembelajaran IAD ?
3.      Apakah kegunaan pembelajaran dan fungsi IAD ?
4.      Bagaimanakah cakupan dari IAD ?
5.      Apakah filsafat IAD itu ?
6.      Bagaimanakah nilai-nilai dari IAD?
C.                      Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)  FKIP UNS agar nantinya dalam memlaksanakan proses  belajar  dapat   berjalan semaksimal     mungkin.

BAB II
ILMU ALAMIAH DASAR
(Basic Natural Science)

ILMU ALAMIAH DASAR

IImu Alamiah dasar (IAD) merupakan salah satu komponen dari sejumlah Mta Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan menjadi mata kuliah wajib di fakultas non-eksakta. bersama sama komponen MKDK dan komponen MKK, diharapkan semuat mata kuliah tersebut dapat mengasilkan sarjana yang disamping ahli dalam bidang yang ditekuninya juga mau dan mampi mengabdikan keahliannya  bagi kepentingan masyarakat Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya,
MKDU bertujuan mendidik para mahasiswa agar menjadi warga negara sarjana uang mempunyai kualifikasi, sebagai berikut :

1.Berjiwa Pancasila, sehingga segala kepuusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila dan memiliki intergritas kepribadian.
2.Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki tenggang rasa terhadao pemeluk agama lain.
3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam bersikap terhadap permasalahan kehidupan, baik sosial,ekonomi,politik,kebudayaan,maupun pertahanan.
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya dan secara bersama-sama berperan dalam pelestarianya.

A. Pengertian IAD
                        IAD ( Ilmu Alamiah Dasar) atau Bassic Natural Sience mempermasalahkan struktur dan berlangsungnya dunia alam, dimana manusiapun dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri. Dan lingkungan hidup meliputi sejumlah kondisi ekstern disekitar organisme yang ikut serta secara dekat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme yang bersangkutan.

B. Tujuan Pengajaran IAD
                        IAD diberikan kepada para mahasiswa dari fakultas non-eksakta dengan tujuan :
1. Memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam Imu Pengetahuan Alam
2. Memberikan wawasan pengetahuan,pengertian dan apresiasi terhadap obyek dan cara pemikiran serta cara pendekatan dalam IPA dan terknologi
3. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran,cara pendekatan serta hasil-hasil dalam IPA dan teknologi
4. Mengembangkan intraksi yang selaras antara disiplin-disiplin ilmu eksakta dan non eksakta

C. Kegunaan Dan Fungsi IAD
  1. Kegunaan IAD:
a.       Membantu mahasiswa dalam memiliki cara pandang tentang IPA dan Teknologi.
1)      Contoh cara memandang IPA:
a)      sebagian besar orang memandang IPA sebagai ilmu pengetahuan tentang biologi, kimia dan fisika,
b)      sebagian orang memandang IPA sebagai kumpulan informasi ilmiah
c)      ilmuan memandang IPA sebagai sebuah (metoda) untuk menguji dugaan (hipotesis)
d)      ahli filsafat memandang IPA sebagai cara bertanya tetang kebenaran dan segala sesuatu yang diketahui
2)      Contoh cara memandang teknologi:
a)      Memandang teknologi dengan rasa kagum
b)      Memandang teknologi dengan rasa curiga
c)      memandang teknologi dengan rasa kagum campur curiga,
d)      memandang teknologi secara berlebihan, sehingga segala sesuatu harus bergantung pada teknologi

b.      Membentuk kepribadian, sehingga cepat tangkap dan peka serta bertanggung jawab terhadap permasalahan perkembangan IPA dan teknologi yang timbul di masyarakat

  1. Fungsi IAD:
a.       mengembangkan apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa non eksacta
b.      mengembangkan interaksi yang selaras antara disiplin ilmu eksakta dan ilmu non eksacta
c.       mengembangkan dan mendorong kemanfaatan IAD pada perkembangan diri, ilmu dan profesi mahasiswa non eksacta

D.  Cakupan  IAD
I.                   Pendahuluan

            Ilmu Alamiah Dasar atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dalam bahasa inggris di sebut Natural Science, merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta,termasuk di muka bumi ini,sehingga terbentuk konsep dan prinsip ilmu alam.
Secara umum tujuan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) ialah :
1.      Memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam IPA
2.      Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian dan apresiasi terhadap obyek dan cara pemikira serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan Teknologi.
3.      Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan Teknologi.
4.      Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin-displin ilmu eksakta dan noneksakta.
Adapun fungsi IAD ialah :
1.      Mengembangkan apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa noneksacta
2.      Mengembangkan interaksi yang selaras antara disiplin ilmu eksacta dan ilmu noneksakta.
3.      Mengembangkan dan mendorong kemanfaatan IAD pada pengembangan diri,ilmu dan profesi mahasiswa noneksacta.

II.        Perkembangan Pola Pikir Manusia

A.    Sifat Unik Manusia
Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri :
1.      Homo Sapiens (Cerdas dan bijaksana)
2.      Homo Faber (manusia  bekerja dengan alat)
3.      Homo Languens ( dapat berbicara)
4.      Homo Socius (dapat hidup bermasyarakat)
5.      Homo Aeconomicus (atas dasar pertimbangan ekonomi dalam berusaha)
6.      Homo Religius (manusia beragama)
7.      Homo Aestheticus ( mengenal keindahan)
B.     Mitos dan Tokoh Pembaharuan
1.      Mitos
Mitos adalah hasil rekaan manusia yang berupa daya khayal / imajinasi yang dipercaya dan dipergunakan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat oleh sekelompok orang. Adapaun jenis-jenis mitos adalah :
1)      Mitos sebenarnya
2)      Cerita rakyat
3)      Legenda
2.      Tokoh Pembaharuan
1.      Thales ( 624 - 546 SM)
2.      Anaximander (560 - 520 SM)
3.      Herakleitos (560 - 470 SM)
4.      Pythagoras (580 - 500 SM)
5.      Empedoules (480  - 430 SM)
6.      Socrates (470 – 399 SM)
7.      Demokritos (460 – 370 SM)
8.      Plato (423 – 347 SM)
9.      Aristoteles (348 – 322 SM)
10.  Archimedes (287 – 212 SM)
11.  Polameus (127 – 151 SM), dsb

C.     Lahirnya Ilmu Alamiah
Menurut A. Comte ada 3 tahap :
1.      Tahap Teologi / Fiktif
Anggapan bahwa setiap gejala alam dan peristiwa di kuasai dan diatur oleh para dewa/dewi atau kekuatan gaib.
2.      Tahap Filsafat, Metafisik / abstrak
Tidak percaya kekuatan gaib tetapi pada akalnya sendiri.
3.      Tahap positif / tahap ilmu
Merupakan tahap dimana manusia mampu berpikir secara positif atas dasar pengetahuan yang dikembangkan melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.
D.    Perkembangan Ilmu Alamiah
Banyak pakar berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan ALam (IPA) berkembang dari IPA Klasik ke IPA Modern.
Secara garis besar Ilmu Pengetahuan dibagi menjadi 3 :
1.      Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2.      Bidang Ilmu  Pengetahuan ALam (IPA)
3.      Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA)
E.     Peranan Matematika Dalam IPA
Peranan matematika dalam pengembangan IPA sangat besar karena matematika dapat membantu untuk mengatasi permasalahan IPA yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan rumus-rumus dan statistic. Sedang IPA kualitatif hanya mampu menjawab pertanyaan yang bersifat actual. IPA kuantitatif mampu menjawab pertanyaan yang bersifat kausal.

III.       Hakekat IPA
.1. IPA Sebagai Produk
Produk IPA adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Produk IPA yang disebut istilah adalah sebutan, simbol atau nama dari benda-benda dan gejala-gejala alam, orang, tempat.
2. IPA Sebagai Proses
IPA sebagai proses mengandung pengertian cara berpikir dan bertindak untuk menghadapi atau merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. Jadi, IPA sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah.
3. IPA Sebagai Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
a. Obyektif terhadap fakta..
b. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan
c. Berhati terbuka
d. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
e. Bersikap hati-hati
f. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan

      IV.            Metode Ilmiah dan Implementasinya

A.    Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan bagian yang paling dalam mempelajari ilmu alamiah. Adapun criteria metode ilmiah ialah :
1.      Berdasarkan fakta
2.      Bebas dari prasangka
3.      Menggunakan ukuran objektif
4.      Menggunakan teknik kuantitatif
B.     Langkah-langkah operasionalnya
Sedangkan langkah-langkah operasional metode ilmiah meliputi :
1.      Perumusan masalah
2.      Penyusunan Hipotesis
3.      Pengujian hipotesis
4.      Penarikan kesimpulan
C.     Keterbatasan dan Keunggulan
1.      Keterbatasan
Kemungkinan salah ddari suatu kesimpulan tetaplah ada. Oleh karena itu semua simpulan ilmiah bersifat tentative, artinya sebelum ada kebenaran ilmu yang menolak kesimpulan itu, maka simpulan itu dianggap benar.
2.      Keunggulan
Ciri khas ilmu pengetahuan ialah bersifat objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum.
         V.            Pengembangan Keterampilan Proses

A.    Pengertian Ketrampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14)
Keterampilan proses dasar, meliputi keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengobservasi, mengklasifikasikan, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan- hubungan angka.
B.     Macam-macam Ketrampilan Proses
1. Keterampilan Mengobservasi
Keterampilan mengobservasi menurut Esler dan Esler (1984) adalah keterampilan yang dikembangkan dengan menggunakan semua indera yang kita miliki untuk mengidentifikasi dan memberikan nama sifat- sifat dari objek- objek atau kejadian- kejadian. Definisi serupa disampaikan oleh Abruscato (1988) yang menyatakan bahwa mengobservasi artinya mengunakan segenap panca indera untuk memperoleh imformasi atau data mengenai benda atau kejadian. (Nasution, 2007: 1.8- 1.9)
2. Keterampilan Mengklasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi menurut Esler dan Esler merupakan ketermpilan yang dikembangkan melalui latihan- latihan mengkategorikan benda- benda berdasarkan pada (set yang ditetapkan sebelumnya dari ) sifat- sifat benda tersebut. Menurut Abruscato mengkalsifikasi merupakan proses yang digunakan para ilmuan untuk menentukan golongan benda- benda atau kegaitan- kegiatan. (Nasution, 2007 : 1.15)
3. Keterampilan Mengukur
Keterampilan mengukur menurut Esler dan Esler dapat dikembangkan melalui kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan- satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan sebagainya. Abruscato menyatakan bahwa mengukur adalah suatu cara yang kita lakukan untuk mengukur observasi. Sedangkan menurut Carin, mengukur adalah membuat observasi kuantitatif dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non konvensional. (Nasution, 2007 : 1.20)
4. Keterampilan Mengkomunikasikan
Menurut Abruscato (Nasution, 2007: 1.44 ) mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil penyelidikan. Menurut Esler dan Esler ((Nasution, 2007: 1.44) dapat dikembangkan dengan menghimpun informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda- benda serta kejadain- kejadian secara rinci.
5. Keterampilan Menginferensi
Keterampilan menginferensi menurut Esler dan Esler dapat dikatakan juga sebagai keterampilan membuat kesimpulan sementara. Menurut Abruscato , menginferensi/ menduga/ menyimpulakan secara sementara adalah adalah menggunakan logika untuk memebuat kesimpulan dari apa yagn di observasi( Nasution, 2007 : 1.49)
6. Keterampilan Memprediksi
Memprediksi adalah meramal secara khusus tentangapa yang akan terjadi lpada observasi yang akan datang (Abruscato Nasution, 2007 : 1.55) atau membuat perkiraan kejadian atau keadaan yang akan datang yang diharapkan akan terjadi (Carin, 1992). Keterampilan memprediksi menurut Esler dan Esler adalah keterampilan memperkirakan kejadian yang akan datang berdasarkan dari kejadian- kejadian yang terjadi sekarang, keterampialn menggunakna grafik untuk menyisipkan dan meramalkan terkaan- terkaan atau dugaan- dugaan. (Nasution, 2007 : 1.55)
7. Keterampilan Mengenal Hubungan Ruang dan Waktu
Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menurut Esler dan Esler meliputi keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan megnubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu. Sedangkan menurut Abruscato menggunakan hubungan ruang- waktu merupakan keterampilan proses yan gberkaitan dengan penjelasan- penjelasan hubungan- hubunagn tentang ruang dan waktu beserta perubahan waktu.
8. Keterampilan Mengenal Hubungan Bilangan- bilangan
Keterampilan mengenal hubungan bilangan- bilangan menurut Esler dan Esler meliputi kegaitan menemukan hubungan kuantitatif diantara data dan menggunakan garis biangan untuk membuat operasi aritmatika (matematika). Carin mengemukakan bahwa menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan- aturan atau rumus- ruumus matematik untuk menghitung jumlah atau menentukan hubungan dari pengukuran dasar. Menurut Abruscato, menggunakan bilangan merupakan salah satu kemampuan dasar pada keterampilan proses.( Nasution, 2007: 1.61- 1.62)
      VI.            Mengenal Alam Semesta
Materi ini meliputi :
A.    Teori terbentuknya Alam Semesta
Teori terbentuknya alam semesta antara lain : teori ledakan, teori ekspansi dan kontraksi.
B.     Teori terbentuknya Tata Surya
Teori tersebut meliputi : Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal, teori Tidal, Teori bintang kembar, Teori Creatio Continua, dan Teori G.P. Kuiper.
C.     Struktur Bumi
1.      Inti bumi(barisfer)
2.      Mantel bumi
3.      Kerak bumi
4.      Hidrosfer
5.      Atmosfer


   VII.            Biosfer dan Awal Mula Kehidupan
A.    Awal Kehidupan
Ada berbagai pendapat atau teori tentang awal mula kehidupan antara lain :
1.      Hidup dari Tuhan Datangnya
2.      Teori Cozmozoa
3.      Teori Pfluger
4.      Teori Moore
5.      Teori Allen
6.      Generatia Spontanea
7.      Omne Vivum Ex Ovo
8.      Omne Ovo Ex Vivo
9.      Omne Vivum Ex Vivo
10.  Teori Very
11.  Teori Oparin – Haldane
B.     Teori Evolusi
Sejarah bumi dengan fosil-fosilnya bukan teori tetapi fakta-fakta. Terdapat beberapa teori Evolusi antara lain :
1.      Teori Lamarck
2.      Teori Darwin
3.      Teori Darwin – Weismann
4.      Teori De Vries
C.     Keanekaragaman Makhluk Hidup
Yang meliputi : Sistem Klasifikasi Dunia Tanaman dan Hewan, Dunia Tanaman, Dunia Hewan, dan Kasifikasi Manusia.
D.    Peranan Manusia Dalam Biosfer





VIII.            Peranan Manusia Dan Dampak Perkembangan Iptek
A.    Hubungan Ilmu Alamiah dengan Teknologi
Ilmu Alamiah adalah ilmu yang membahas tentang alam semesta dan segala isinya. Sedangkan teknologi adalah suatu penerapan ilmu alamiah untuk memenuhi kebutuhan manusia.
B.     Peranan IPTEK
1.      Materi dan Energi
Macam-macam energy :
1.      Energi Mekanik
2.      Energi Panas
3.      Energi Magnetik
4.      Energi Listrik
5.      Energi Kimia
6.      Energi Bunyi
7.      Energi Nuklir
8.      Energi Cahaya
2.      Mesin dan Industri
Macam-macam mesin :
1.      Mesin bakar
2.      Mesin diesel
3.      Mesin jet
3.      Komunikasi dan Transportasi
4.      Bioteknologi (Rekayasa Genetika, Bioetika)
C.     Dampak IPTEK
1.      Terhadap Kebutuhan Pokok
2.      Terhadap SDA
3.      Terhadap Industri
4.      Terhadap Komunikasi dan Transportasi
Terhadap Lingkungan


E.       Filsafat Ilmu Alamiah

Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
·         Vitalisme, merupakan suatu doktrin yang menyatakan adanya kekuatan diluar alam. Kekuatan itu memiliki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode ilmiah.
·         Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam (misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka. Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak hidup sehingga perbedaan hakiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghanyutkan manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
·         Agnotisme, untuk menghindari pertentangan vitalisme dan mekanisme maka aliran ini timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
·         Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.
F. Nilai IAD
Dahulu pola pikir manusia dalam  memahami sesuatu manusia hanya percaya dengan adanya mitos, ramalan dan percaya begitu saja. Mereka percaya bahwa semua itu terjadi karena hukum alam dan kekuatan gaib. Pengetahuan tersebut mereka peroleh dengan berbagai cara di antaranya prasangka,intuisi dan trial and error. Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara tersebut termasuk pengetahuan yang tidak ilmiah. Pengetahuan dikatakan ilmiah apabila memenuhi empat syarat yaitu objektif, metodik, sistematik dan universal atau berlaku umum.
                 Dalam  ilmu alamiah dasar terdapat ilmu yang mempelajari tentang metode-metode atau cara–cara mengetahui penelitian yaitu metode ilmiah dan sikap ilmiah yang di dalamnya terdapat  metode-metode atau cara-cara penelitian atau sistematika penelitian. Nilai ilmu alamiah dasar di sini akan membahas mengenai apa itu metode ilmiah dan apa saja sikap ilmiah itu.
1.      Metode Ilmiah
     Cara-cara non ilmiah (unscientific) membuat manusia tidak merasa puas sehingga mereka mencari pemikiran-pemikiran ilmiah. Orang mulai memadukan cara berpikir deduktif dan induktif, di man perpaduan ini disebut berpikir reflektif (reflective thinking). Metode ini diperkenalkan oleh John Dewey, antara lain:
a.       The Felt Need (adanya rasa butuh)
     Seseorang merasakan adanya kebutuhan yang menggoda perasaanya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.
b.      The Problem (adanya suatu masalah)
     Dari kebutuhan yang dirasakan pada tahap The Felt Need di atas, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan (kebutuhan). Penemuan terhadap kebutuhan dan masalah boleh dikatakan parameter yang sangat penting dan menentukan kualitas penelitian. Studi litheratur, diskusi dan pembimbingan dilakukan sebenarnya untuk men-define kebutuhan dan masalah yang akan diteliti
c.       The Hypothesis (menyusun hipotesis)
     Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang mash dugaan yang dihasilakan misalkan pengalaman, teori dan hukum yang ada.
d.      Collection of Data as Evidence (mengumpulkan data sebagai bukti)
     Membuktikan hipotesis dengan eksperimen, pengujian dan mengumpulkan data di lapangan. Data-data dihubungkan satu dengan yang lain untuk dtemukan kaitannya. Proses ini disebutkan dengan analisis. Kegiatan analisis dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
e.       Concluding Believe (kesimpulan yang diyakini kebenarannya)
                   Membuat kesimpulan yang diyakini kebenarannya berdasarkan tahap Collection of Data as Evidence khususnya untuk masalah yang diuji.
f.       General Value of the Conclusion (memformulasikan kesimpulan umum)
                    Kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya berlaku untuk masalah tersebut tetapi juga merupakan kesimpulan yang dapat berupa teori, konsep dan metode yang dapat berlaku umum, untuk kasus lain yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan di atas.
   Metode ilmiah merupak metode yang tersusun atas langkah-langkah yang teratur, sistematis dan terkontrol yang digunakan untuk memecahkan masalah. Sifat-sifat metode ilmiah adalah dapat diuji kebenarannya dan kesimpulan tidak mutlak atau dapat berubah bila ditemukan bukti kebenaran yang baru.
                    Pada umumnya metode ilmiah itu adalah sama. Langkah-langkah metode ilmiah yang lain yaitu
a.       Menentukan dan Merumuskan Masalah
     Menentukan dan merumuskan hal-hal apa saja yang perlu diselidiki dan dipelajari untuk memperoleh jawaban.
b.      Mengumpulkan Data
     Mengamati dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki.
c.       Membuat Hipotesis
     Membuat dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang diselidiki.
d.      Melakukan Eksperimen atau Percobaan
     Percobaan dilakukan untuk mengujinkebenaran hipotesis
e.       Menarik Kesimpulan
     Kesimpulan dibuat setelah dilakukan beberapa kali percobaan.
f.       Menguji Kesimpulan
     Melakukan percobaan ulang beberapa kali untuk memastikan kebenaran kesimpulan.

2.      Sikap Ilmiah
                 Sifat sikap ilmiah yaitu merupakan satu kesatuan yag saling mendukung satu sama lain dan berlaku komprehensif dalam segala bentuk kegiatan. Macam-macam sikap ilmiah adalah sebagai berikut
a.       Rasa Ingin Tahu
     Selalu terdorong untuk lebih banyak mengerti dengan bertanya, membaca dan sebagainya


b.      Kejujuran
     Mencatat sesuai dengan apa yang ada pada hasil pengamatan, tidak direkayasa.
c.       Ketekunan
     Tidak mudah putusa asa dan tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan.
d.      Ketelitian
     Tidak ceroboh dalam melaksanakan kegiatan.
e.       Obyektivitas
     Pendapat dan kesimpulan berdasarkan fakta yang ada, tidak terpengaruh oleh perasaan dan tidak memaksakan pendapat orang lain.
f.       Keterbukaan
     Mau bekerjasama, mau menerima kritik dan saran dari orang lain.













BAB III
PEN
UTUP
A.                 Simpulan
IAD ditujukan untuk membantu para mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya agar memiliki pandangan lebih luas dalam bidang IPA serta dapat mendekati persoalan pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih komprehensif.
IAD bertujuan mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran khusus berkenaan dengan alam semesta, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan alam dapat ditingkatkan. 
Dengan tujuan tersebut diharapkan mahasiswa dapat lebih tanggap dan memiliki penglihatan yang jelas, pemikiran yang lebih mendalam serta mampu menghargai lingkungan sekitarnya.

B.                 Saran  
Diharapkan perkuliahan IAD dilaksanakan dengan semaksimal mungkin agar mahasiswa yang mengikuti perkuliah IAD dpt memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada & termasuk dalam bidang IPA dan teknologi serta dapat menanggapi untuk menghargai pengetahuan tersebut .