BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar perlu
diberikan kepada semua mahasiswa non eksakta untuk
membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis
dan kreatif serta peka terhadap lingkungannya sendiri.
Dengan diberikannya IAD kepada
mahasiswa non eksakta khususnya program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
diharapkan mahasiswa
dapat lebih tanggap dan memiliki penglihatan yang jelas, pemikiran yang lebih
mendalam serta mampu menghargai lingkungan sekitarnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian IAD itu ?
2.
Apakah tujuan dari pembelajaran IAD ?
3.
Apakah kegunaan pembelajaran dan fungsi IAD ?
4.
Bagaimanakah cakupan dari IAD ?
5.
Apakah filsafat IAD itu ?
6.
Bagaimanakah nilai-nilai dari IAD?
C.
Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para
pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UNS agar nantinya dalam memlaksanakan
proses belajar dapat
berjalan semaksimal mungkin.
BAB II
ILMU ALAMIAH DASAR
(Basic
Natural Science)
ILMU
ALAMIAH DASAR
IImu Alamiah dasar (IAD)
merupakan salah satu komponen dari sejumlah Mta Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan
menjadi mata kuliah wajib di fakultas non-eksakta. bersama sama komponen MKDK
dan komponen MKK, diharapkan semuat mata kuliah tersebut dapat mengasilkan
sarjana yang disamping ahli dalam bidang yang ditekuninya juga mau dan mampi
mengabdikan keahliannya bagi kepentingan
masyarakat Indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya,
MKDU
bertujuan mendidik para mahasiswa agar menjadi warga negara sarjana uang
mempunyai kualifikasi, sebagai berikut :
1.Berjiwa Pancasila, sehingga segala kepuusan dan
tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila dan memiliki
intergritas kepribadian.
2.Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap sesuai
dengan ajaran agamanya dan memiliki tenggang rasa terhadao pemeluk agama lain.
3. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan
integral dalam bersikap terhadap permasalahan kehidupan, baik
sosial,ekonomi,politik,kebudayaan,maupun pertahanan.
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan
bermasyarakat dan bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya
dan secara bersama-sama berperan dalam pelestarianya.
A. Pengertian IAD
IAD ( Ilmu Alamiah
Dasar) atau Bassic Natural Sience mempermasalahkan struktur dan berlangsungnya
dunia alam, dimana manusiapun dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri.
Dan lingkungan hidup meliputi sejumlah kondisi ekstern disekitar organisme yang
ikut serta secara dekat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme yang
bersangkutan.
B. Tujuan Pengajaran IAD
IAD diberikan kepada
para mahasiswa dari fakultas non-eksakta dengan tujuan :
1.
Memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam Imu Pengetahuan Alam
2. Memberikan wawasan pengetahuan,pengertian dan
apresiasi terhadap obyek dan cara pemikiran serta cara pendekatan dalam IPA dan
terknologi
3. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara
pemikiran,cara pendekatan serta hasil-hasil dalam IPA dan teknologi
4. Mengembangkan intraksi yang selaras antara
disiplin-disiplin ilmu eksakta dan non eksakta
C. Kegunaan
Dan Fungsi IAD
- Kegunaan IAD:
a.
Membantu
mahasiswa dalam memiliki cara pandang tentang IPA dan Teknologi.
1)
Contoh
cara memandang IPA:
a)
sebagian
besar orang memandang IPA sebagai ilmu pengetahuan tentang biologi, kimia dan
fisika,
b)
sebagian
orang memandang IPA sebagai kumpulan informasi ilmiah
c)
ilmuan
memandang IPA sebagai sebuah (metoda) untuk menguji dugaan (hipotesis)
d)
ahli
filsafat memandang IPA sebagai cara bertanya tetang kebenaran dan segala
sesuatu yang diketahui
2)
Contoh
cara memandang teknologi:
a)
Memandang
teknologi dengan rasa kagum
b)
Memandang
teknologi dengan rasa curiga
c)
memandang
teknologi dengan rasa kagum campur curiga,
d)
memandang
teknologi secara berlebihan, sehingga segala sesuatu harus bergantung pada
teknologi
b.
Membentuk
kepribadian, sehingga cepat tangkap dan peka serta bertanggung jawab terhadap
permasalahan perkembangan IPA dan teknologi yang timbul di masyarakat
- Fungsi IAD:
a.
mengembangkan
apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa non eksacta
b.
mengembangkan
interaksi yang selaras antara disiplin ilmu eksakta dan ilmu non eksacta
c.
mengembangkan
dan mendorong kemanfaatan IAD pada perkembangan diri, ilmu dan profesi
mahasiswa non eksacta
D. Cakupan IAD
I.
Pendahuluan
Ilmu Alamiah Dasar atau Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang dalam bahasa inggris di sebut Natural Science,
merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam
semesta,termasuk di muka bumi ini,sehingga terbentuk konsep dan prinsip ilmu
alam.
Secara
umum tujuan Ilmu Alamiah Dasar (IAD) ialah :
1. Memperkenalkan
konsep-konsep dasar dalam IPA
2. Memberikan
wawasan pengetahuan, pengertian dan apresiasi terhadap obyek dan cara pemikira
serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan Teknologi.
3. Memberikan
bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan
hasil-hasil dalam IPA dan Teknologi.
4. Mengembangkan
interaksi yang selaras dan disiplin-displin ilmu eksakta dan noneksakta.
Adapun
fungsi IAD ialah :
1. Mengembangkan
apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa noneksacta
2. Mengembangkan
interaksi yang selaras antara disiplin ilmu eksacta dan ilmu noneksakta.
3. Mengembangkan
dan mendorong kemanfaatan IAD pada pengembangan diri,ilmu dan profesi mahasiswa
noneksacta.
II. Perkembangan Pola Pikir Manusia
A. Sifat
Unik Manusia
Manusia
sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri :
1. Homo
Sapiens (Cerdas dan bijaksana)
2. Homo
Faber (manusia bekerja dengan alat)
3. Homo
Languens ( dapat berbicara)
4. Homo
Socius (dapat hidup bermasyarakat)
5. Homo
Aeconomicus (atas dasar pertimbangan ekonomi dalam berusaha)
6. Homo
Religius (manusia beragama)
7. Homo
Aestheticus ( mengenal keindahan)
B. Mitos
dan Tokoh Pembaharuan
1. Mitos
Mitos
adalah hasil rekaan manusia yang berupa daya khayal / imajinasi yang dipercaya
dan dipergunakan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat oleh sekelompok
orang. Adapaun jenis-jenis mitos adalah :
1) Mitos
sebenarnya
2) Cerita
rakyat
3) Legenda
2. Tokoh
Pembaharuan
1. Thales
( 624 - 546 SM)
2. Anaximander
(560 - 520 SM)
3. Herakleitos
(560 - 470 SM)
4. Pythagoras
(580 - 500 SM)
5. Empedoules
(480 - 430 SM)
6. Socrates
(470 – 399 SM)
7. Demokritos
(460 – 370 SM)
8. Plato
(423 – 347 SM)
9. Aristoteles
(348 – 322 SM)
10. Archimedes
(287 – 212 SM)
11. Polameus
(127 – 151 SM), dsb
C. Lahirnya
Ilmu Alamiah
Menurut
A. Comte ada 3 tahap :
1. Tahap
Teologi / Fiktif
Anggapan bahwa setiap
gejala alam dan peristiwa di kuasai dan diatur oleh para dewa/dewi atau
kekuatan gaib.
2. Tahap
Filsafat, Metafisik / abstrak
Tidak percaya kekuatan
gaib tetapi pada akalnya sendiri.
3. Tahap
positif / tahap ilmu
Merupakan tahap dimana
manusia mampu berpikir secara positif atas dasar pengetahuan yang dikembangkan
melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.
D. Perkembangan
Ilmu Alamiah
Banyak pakar berpendapat bahwa Ilmu
Pengetahuan ALam (IPA) berkembang dari IPA Klasik ke IPA Modern.
Secara
garis besar Ilmu Pengetahuan dibagi menjadi 3 :
1. Bidang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Bidang
Ilmu Pengetahuan ALam (IPA)
3. Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA)
E. Peranan
Matematika Dalam IPA
Peranan matematika dalam pengembangan
IPA sangat besar karena matematika dapat membantu untuk mengatasi permasalahan
IPA yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan rumus-rumus dan statistic.
Sedang IPA kualitatif hanya mampu menjawab pertanyaan yang bersifat actual. IPA
kuantitatif mampu menjawab pertanyaan yang bersifat kausal.
III. Hakekat IPA
.1. IPA
Sebagai Produk
Produk IPA
adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan
oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Produk IPA yang disebut istilah adalah
sebutan, simbol atau nama dari benda-benda dan gejala-gejala alam, orang,
tempat.
2. IPA
Sebagai Proses
IPA sebagai proses mengandung pengertian
cara berpikir dan bertindak untuk menghadapi atau merespons masalah-masalah
yang ada di lingkungan. Jadi, IPA sebagai proses menyangkut proses atau cara
kerja untuk memperoleh hasil (produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai
proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan
ilmiah.
3. IPA
Sebagai Sikap Ilmiah
Sikap
ilmiah adalah
sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil
yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).
c. Berhati terbuka
d. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
e. Bersikap hati-hati
f. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan
IV.
Metode
Ilmiah dan
Implementasinya
A. Metode
Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan bagian yang
paling dalam mempelajari ilmu alamiah. Adapun criteria metode ilmiah ialah :
1. Berdasarkan
fakta
2. Bebas
dari prasangka
3. Menggunakan
ukuran objektif
4. Menggunakan
teknik kuantitatif
B. Langkah-langkah
operasionalnya
Sedangkan
langkah-langkah operasional metode ilmiah meliputi :
1. Perumusan
masalah
2. Penyusunan
Hipotesis
3. Pengujian
hipotesis
4. Penarikan
kesimpulan
C. Keterbatasan
dan Keunggulan
1. Keterbatasan
Kemungkinan salah ddari suatu kesimpulan
tetaplah ada. Oleh karena itu semua simpulan ilmiah bersifat tentative, artinya
sebelum ada kebenaran ilmu yang menolak kesimpulan itu, maka simpulan itu
dianggap benar.
2. Keunggulan
Ciri khas ilmu pengetahuan ialah
bersifat objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum.
V.
Pengembangan Keterampilan Proses
A. Pengertian
Ketrampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau
anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik
yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada
dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14)
Keterampilan proses dasar, meliputi keterampilan mengobservasi,
mengklasifikasi, mengobservasi, mengklasifikasikan, mengukur,
mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi, mengenal hubungan ruang dan
waktu, serta mengenal hubungan- hubungan angka.
B. Macam-macam
Ketrampilan Proses
1.
Keterampilan Mengobservasi
Keterampilan
mengobservasi menurut Esler dan Esler (1984) adalah keterampilan yang
dikembangkan dengan menggunakan semua indera yang kita miliki untuk
mengidentifikasi dan memberikan nama sifat- sifat dari objek- objek atau
kejadian- kejadian. Definisi serupa disampaikan oleh Abruscato (1988) yang
menyatakan bahwa mengobservasi artinya mengunakan segenap panca indera untuk
memperoleh imformasi atau data mengenai benda atau kejadian. (Nasution, 2007:
1.8- 1.9)
2. Keterampilan
Mengklasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi menurut Esler dan Esler merupakan
ketermpilan yang dikembangkan melalui latihan- latihan mengkategorikan benda-
benda berdasarkan pada (set yang ditetapkan sebelumnya dari ) sifat- sifat
benda tersebut. Menurut Abruscato mengkalsifikasi merupakan proses yang digunakan
para ilmuan untuk menentukan golongan benda- benda atau kegaitan- kegiatan.
(Nasution, 2007 : 1.15)
3.
Keterampilan Mengukur
Keterampilan mengukur menurut Esler dan Esler dapat dikembangkan melalui
kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan- satuan yang cocok
dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan sebagainya. Abruscato
menyatakan bahwa mengukur adalah suatu cara yang kita lakukan untuk mengukur
observasi. Sedangkan menurut Carin, mengukur adalah membuat observasi kuantitatif
dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non
konvensional. (Nasution, 2007 : 1.20)
4.
Keterampilan Mengkomunikasikan
Menurut Abruscato (Nasution, 2007: 1.44 ) mengkomunikasikan adalah
menyampaikan hasil pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil
penyelidikan. Menurut Esler dan Esler ((Nasution, 2007: 1.44) dapat
dikembangkan dengan menghimpun informasi dari grafik atau gambar yang
menjelaskan benda- benda serta kejadain- kejadian secara rinci.
5.
Keterampilan Menginferensi
Keterampilan menginferensi menurut Esler dan Esler dapat dikatakan juga
sebagai keterampilan membuat kesimpulan sementara. Menurut Abruscato ,
menginferensi/ menduga/ menyimpulakan secara sementara adalah adalah
menggunakan logika untuk memebuat kesimpulan dari apa yagn di observasi(
Nasution, 2007 : 1.49)
6.
Keterampilan Memprediksi
Memprediksi adalah meramal secara khusus tentangapa yang akan terjadi
lpada observasi yang akan datang (Abruscato Nasution, 2007 : 1.55) atau membuat
perkiraan kejadian atau keadaan yang akan datang yang diharapkan akan terjadi
(Carin, 1992). Keterampilan memprediksi menurut Esler dan Esler adalah
keterampilan memperkirakan kejadian yang akan datang berdasarkan dari kejadian-
kejadian yang terjadi sekarang, keterampialn menggunakna grafik untuk
menyisipkan dan meramalkan terkaan- terkaan atau dugaan- dugaan. (Nasution,
2007 : 1.55)
7. Keterampilan Mengenal
Hubungan Ruang dan Waktu
Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menurut Esler dan Esler
meliputi keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap lainnya atau
terhadap waktu atau keterampilan megnubah bentuk dan posisi suatu benda setelah
beberapa waktu. Sedangkan menurut Abruscato menggunakan hubungan ruang- waktu
merupakan keterampilan proses yan gberkaitan dengan penjelasan- penjelasan
hubungan- hubunagn tentang ruang dan waktu beserta perubahan waktu.
8.
Keterampilan Mengenal Hubungan Bilangan- bilangan
Keterampilan mengenal hubungan bilangan- bilangan menurut Esler dan Esler
meliputi kegaitan menemukan hubungan kuantitatif diantara data dan menggunakan
garis biangan untuk membuat operasi aritmatika (matematika). Carin mengemukakan
bahwa menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan- aturan atau rumus-
ruumus matematik untuk menghitung jumlah atau menentukan hubungan dari
pengukuran dasar. Menurut Abruscato, menggunakan bilangan merupakan salah satu
kemampuan dasar pada keterampilan proses.( Nasution, 2007: 1.61- 1.62)
VI.
Mengenal
Alam Semesta
Materi
ini meliputi :
A. Teori
terbentuknya Alam Semesta
Teori
terbentuknya alam semesta antara lain : teori ledakan, teori ekspansi dan
kontraksi.
B. Teori
terbentuknya Tata Surya
Teori
tersebut meliputi : Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal, teori Tidal,
Teori bintang kembar, Teori Creatio Continua, dan Teori G.P. Kuiper.
C. Struktur
Bumi
1. Inti
bumi(barisfer)
2. Mantel
bumi
3. Kerak
bumi
4. Hidrosfer
5. Atmosfer
VII.
Biosfer
dan Awal Mula Kehidupan
A. Awal
Kehidupan
Ada
berbagai pendapat atau teori tentang awal mula kehidupan antara lain :
1. Hidup
dari Tuhan Datangnya
2. Teori
Cozmozoa
3. Teori
Pfluger
4. Teori
Moore
5. Teori
Allen
6. Generatia
Spontanea
7. Omne
Vivum Ex Ovo
8. Omne
Ovo Ex Vivo
9. Omne
Vivum Ex Vivo
10. Teori
Very
11. Teori
Oparin – Haldane
B. Teori
Evolusi
Sejarah
bumi dengan fosil-fosilnya bukan teori tetapi fakta-fakta. Terdapat beberapa
teori Evolusi antara lain :
1. Teori
Lamarck
2. Teori
Darwin
3. Teori
Darwin – Weismann
4. Teori
De Vries
C. Keanekaragaman
Makhluk Hidup
Yang
meliputi : Sistem Klasifikasi Dunia Tanaman dan Hewan, Dunia Tanaman, Dunia
Hewan, dan Kasifikasi Manusia.
D. Peranan
Manusia Dalam Biosfer
VIII.
Peranan
Manusia Dan Dampak Perkembangan Iptek
A.
Hubungan Ilmu Alamiah
dengan Teknologi
Ilmu Alamiah adalah ilmu yang membahas
tentang alam semesta dan segala isinya. Sedangkan teknologi adalah suatu
penerapan ilmu alamiah untuk memenuhi kebutuhan manusia.
B.
Peranan IPTEK
1. Materi
dan Energi
Macam-macam
energy :
1. Energi
Mekanik
2. Energi
Panas
3. Energi
Magnetik
4. Energi
Listrik
5. Energi
Kimia
6. Energi
Bunyi
7. Energi
Nuklir
8. Energi
Cahaya
2. Mesin
dan Industri
Macam-macam
mesin :
1. Mesin
bakar
2. Mesin
diesel
3. Mesin
jet
3. Komunikasi
dan Transportasi
4. Bioteknologi
(Rekayasa Genetika, Bioetika)
C. Dampak
IPTEK
1. Terhadap
Kebutuhan Pokok
2. Terhadap
SDA
3. Terhadap
Industri
4. Terhadap
Komunikasi dan Transportasi
Terhadap
Lingkungan
E.
Filsafat Ilmu Alamiah
Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
Pertanyaan tentang siapa yang mengatur alam ini merupakan pertanyaan filsafat. Untuk itu ada 3 pandangan tentang filsafat ilmu alamiah.
·
Vitalisme, merupakan suatu doktrin yang menyatakan adanya kekuatan diluar alam.
Kekuatan itu memiliki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang
terjadi di Alam semesta ini. (misalnya Tuhan). pendapat ini ditantang oleh
beberapa orang lain karena dalam ilmu alamiah dikatakan bahwa segala sesuatunya
harus dapat dianalisis secaras eksperimen. Atau harus cocok dengan metode
ilmiah.
·
Mekanisme, penyebab segala gerakan di alam semesta ini dikarenakan hukum alam
(misalnya fisika atau kimia). Faham ini menganggap bahwa gejala pada mahluk
hidup secara otomatis terjadi hanya berdasar peristiwa fisika –kimia belaka.
Pandangan ini menyamakan gejala pada mahluk hidup dengan gejala benda tidak
hidup sehingga perbedaan hakiki tidak ada. Dengan begitu dapat menghanyutkan
manusia ke pandangan materialisme yang selanjutnya kepada Atheisme.
·
Agnotisme, untuk menghindari pertentangan vitalisme dan mekanisme maka aliran ini
timbul, dimana aliran ini melepaskan atau tidak memperhatikan sisi dari sang
pencipta. Mereka yang mengkuti aliran ini, hanya mempelajari gejala-gejala alam
saja, aliran ini banyak dianut oleh ilmuwan Barat.
·
Filsafat Pancasila, paham yang menjembatani dari 2 aliran yang menyatakan bahwa alam dan
hukumnya terjadi karena ciptaan tuhan dan proses selanjutnya menurut filsafat
mekanisme (hukum alam). Hukum alam adalah itu adalah sama dengan hukum
Tuhan.Dapat dilihat dari kehidupan makhluk hidup dari awal sampai akhir.
F.
Nilai IAD
Dahulu pola
pikir manusia dalam memahami sesuatu
manusia hanya percaya dengan adanya mitos, ramalan dan percaya begitu saja.
Mereka percaya bahwa semua itu terjadi karena hukum alam dan kekuatan gaib.
Pengetahuan tersebut mereka peroleh dengan berbagai cara di antaranya
prasangka,intuisi dan trial and error.
Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara tersebut termasuk pengetahuan yang
tidak ilmiah. Pengetahuan dikatakan ilmiah apabila memenuhi empat syarat yaitu
objektif, metodik, sistematik dan universal atau berlaku umum.
Dalam ilmu
alamiah dasar terdapat ilmu yang mempelajari tentang metode-metode atau
cara–cara mengetahui penelitian yaitu metode ilmiah dan sikap ilmiah yang di
dalamnya terdapat metode-metode atau
cara-cara penelitian atau sistematika penelitian. Nilai ilmu alamiah dasar di
sini akan membahas mengenai apa itu metode ilmiah dan apa saja sikap ilmiah
itu.
1.
Metode
Ilmiah
Cara-cara non ilmiah (unscientific) membuat manusia tidak merasa puas sehingga mereka
mencari pemikiran-pemikiran ilmiah. Orang mulai memadukan cara berpikir
deduktif dan induktif, di man perpaduan ini disebut berpikir reflektif (reflective thinking). Metode ini
diperkenalkan oleh John Dewey, antara lain:
a.
The
Felt Need (adanya rasa butuh)
Seseorang merasakan adanya kebutuhan yang
menggoda perasaanya sehingga dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.
b.
The
Problem (adanya suatu masalah)
Dari kebutuhan yang dirasakan pada tahap
The Felt Need di atas, diteruskan dengan merumuskan, menempatkan dan membatasi
permasalahan (kebutuhan). Penemuan terhadap kebutuhan dan masalah boleh
dikatakan parameter yang sangat penting dan menentukan kualitas penelitian.
Studi litheratur, diskusi dan pembimbingan dilakukan sebenarnya untuk
men-define kebutuhan dan masalah yang akan diteliti
c.
The
Hypothesis (menyusun hipotesis)
Jawaban atau pemecahan masalah sementara
yang mash dugaan yang dihasilakan misalkan pengalaman, teori dan hukum yang
ada.
d.
Collection
of Data as Evidence (mengumpulkan data sebagai bukti)
Membuktikan hipotesis dengan eksperimen,
pengujian dan mengumpulkan data di lapangan. Data-data dihubungkan satu dengan
yang lain untuk dtemukan kaitannya. Proses ini disebutkan dengan analisis.
Kegiatan analisis dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
e.
Concluding
Believe (kesimpulan yang diyakini kebenarannya)
Membuat
kesimpulan yang diyakini kebenarannya berdasarkan tahap Collection of Data as
Evidence khususnya untuk masalah yang diuji.
f.
General
Value of the Conclusion (memformulasikan kesimpulan umum)
Kesimpulan
yang dihasilkan tidak hanya berlaku untuk masalah tersebut tetapi juga
merupakan kesimpulan yang dapat berupa teori, konsep dan metode yang dapat
berlaku umum, untuk kasus lain yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu
dengan kasus yang telah dibuktikan di atas.
Metode
ilmiah merupak metode yang tersusun atas langkah-langkah yang teratur,
sistematis dan terkontrol yang digunakan untuk memecahkan masalah. Sifat-sifat
metode ilmiah adalah dapat diuji kebenarannya dan kesimpulan tidak mutlak atau
dapat berubah bila ditemukan bukti kebenaran yang baru.
Pada umumnya metode ilmiah itu
adalah sama. Langkah-langkah metode ilmiah yang lain yaitu
a.
Menentukan
dan Merumuskan Masalah
Menentukan dan merumuskan hal-hal apa saja
yang perlu diselidiki dan dipelajari untuk memperoleh jawaban.
b.
Mengumpulkan
Data
Mengamati dan mengumpulkan data yang
berhubungan dengan masalah yang diselidiki.
c.
Membuat
Hipotesis
Membuat dugaan atau jawaban sementara
terhadap masalah yang diselidiki.
d.
Melakukan
Eksperimen atau Percobaan
Percobaan dilakukan untuk mengujinkebenaran
hipotesis
e.
Menarik
Kesimpulan
Kesimpulan dibuat setelah dilakukan
beberapa kali percobaan.
f.
Menguji
Kesimpulan
Melakukan percobaan ulang beberapa kali
untuk memastikan kebenaran kesimpulan.
2.
Sikap
Ilmiah
Sifat sikap ilmiah yaitu merupakan satu kesatuan yag
saling mendukung satu sama lain dan berlaku komprehensif dalam segala bentuk
kegiatan. Macam-macam sikap ilmiah adalah sebagai berikut
a.
Rasa
Ingin Tahu
Selalu terdorong untuk lebih banyak mengerti dengan bertanya,
membaca dan sebagainya
b.
Kejujuran
Mencatat sesuai dengan apa yang ada pada hasil pengamatan, tidak
direkayasa.
c.
Ketekunan
Tidak mudah putusa asa dan tidak terlalu cepat mengambil
kesimpulan.
d.
Ketelitian
Tidak ceroboh dalam melaksanakan kegiatan.
e.
Obyektivitas
Pendapat dan kesimpulan berdasarkan fakta yang ada, tidak
terpengaruh oleh perasaan dan tidak memaksakan pendapat orang lain.
f.
Keterbukaan
Mau bekerjasama, mau menerima kritik dan saran dari orang lain.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
IAD ditujukan untuk membantu para mahasiswa yang belajar di
bidang sosial budaya agar memiliki pandangan lebih luas dalam bidang IPA serta dapat mendekati persoalan pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih
komprehensif.
IAD
bertujuan mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran
khusus berkenaan dengan alam semesta, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran
berkenaan dengan lingkungan alam dapat ditingkatkan.
Dengan tujuan tersebut
diharapkan mahasiswa dapat lebih tanggap dan memiliki penglihatan yang jelas,
pemikiran yang lebih mendalam serta mampu menghargai lingkungan sekitarnya.
B.
Saran
Diharapkan perkuliahan IAD dilaksanakan dengan
semaksimal mungkin agar mahasiswa yang mengikuti perkuliah IAD dpt memperoleh
dan memahami pengetahuan yang ada & termasuk dalam bidang IPA dan teknologi
serta dapat menanggapi untuk menghargai pengetahuan tersebut .