SELAMAT DATANG MASA DEPAN

SELAMAT DATANG MASA DEPAN
Guru adalah segala dibalik cita-cita mereka... Tiada satu keinginan kecuali pengabdian mewujudkan cita-cita gemilang membangun masa depan. Di antara aku dan mereka ada mimpi-mimpi kita yang patut diperjuangkan untuk menjadi sebuah kenyataan. Senyum Senyum Senyum dan Senyum .... Karena dengan cita-citalah kita menjadi lebih hidup :)

Sabtu, 24 Agustus 2013

MUSIC FOR MEDIC



Musik Sebagai Terapi dalam Dunia Medis
Latar Belakang
            Musik merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Apabila kita sadari, tubuh kita sebenarnya berpotensi untuk menghasilkan bunyi. Proses biologis yang terjadi pada organ-organ tubuh misalnya lambung atau jantung dapat menghasilkan berbagai macam suara. Sehingga dokter pun seringkali menggunakan stetoskopnya untuk mendeteksi suara-suara yang ada pada organ tersebut. Tanpa alat bantu kita tidak dapat mendengarkan suara-suara tadi, karena suara-suara yang tidak begitu beraturan tersebut diredam oleh tulang-tulang rawan pada telinga bagian dalam. Sebenarnya hidup manusia itu sangat dekat dengan musik. Siapa sih yang belum pernah atau pun tak suka dengan apapun yang berhubungan dengan musik? Pastinya, setiap orang pernah bernyanyi, mendengarkan musik maupun memainkan alat musik. Ya, musik adalah instrumen yang efektif  untuk meningkatkan suasana hati. Mendengarkan musik adalah aktivitas yang menyenangkan, apalagi bila musik yang kita dengarkan sesuai dengan suasana hati kita. Musik yang kita dengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan. Perangsangan sistem saraf ini memiliki arti penting bagi pengobatan, karena sistem saraf ikut berperan dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, apabila emosi tidak harmonis, maka akan mengganggu sistem yang lain dalam tubuh kita, misalnya sistem pernapasan, sistem kekebalan tubuh, sistem kardiovaskuler, sistem metabolisme, sistem motorik, sistem syaraf dan lain sebagainya. Semua sistem tersebut dapat bereaksi positif apabila kita dapat mendengarkan musik yang tepat.
            Pada dasarnya hampir semua jenis musik dapat digunakan untuk terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre atau warna nada, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin kita capai. Karena, reaksi orang ketika mendengarkan musik umumnya berbeda-beda. Akan tetapi, apapun pilihan musiknya, hal ini tetap dapat mempengaruhi kinerja otak dan suasana hati kita. Musik akan merangsang sistem dalam tubuh kita secara otomatis, meskipun orang tersebut tidak menyimak atau memperhatikan musik yang sedang diputar. Sehingga, tanpa kita sadari, kita seringkali menjadi hafal syair lagu maupun irama musik yang kita dengar secara berulang. Jika sistem ini seringkali dirangsang maka tanpa disengaja secara tak langsung memori, daya ingat, kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika, inteligensi dan kemampuan memilah, adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial dapat meningkat. Selain, musik dipandang dapat bermanfaat untuk menyeimbangkan otak, musik juga dinilai begitu berperan dalam dunia medis.

Pembahasan
            Dalam perkembangannya, musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki tiga bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh. Riset tahun 2011 dari lembaga sosial kesehatan mental menunjukkan bahwa hampir sepertiga orang mendengarkan musik untuk memberikan semangat yang dapat memberikan dorongan ketika sedang bekerja dan satu dari empat orang tersebut mengaku bahwa mereka mendengarkan musik saat perjalanan ke tempat kerja untuk membantu mengatasi stress (http://wahidsahidu.blogspot.com/2012/03/6-manfaat-musik-untuk-kesehatan-tubuh.html). Hal ini salah satu contoh bahwa musik dapat berfungsi untuk membantu mengurangi rasa stress pada diri seseorang. Sedangkan penelitian pada tahun 2011 di Kanada, yang diterbitkan oleh jurnal Nature Neuroscience menunjukkan bahwa mendengar musik favorit kita, dapat membantu mencairkan suasana hati yang buruk (http://adajendeladunia.blogspot.com/2012/01/manfaat-mendengarkan-musik-bagi.html). Pada kondisi ini, musik bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati atau yang seringkali disebut mood. Sebenarnya, ada banyak manfaat yang dihasilkan dari terapi musik. Akan tetapi, jika disebutkan satu per satu, tentunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
            Beberapa manfaat musik dalam dunia kesehatan antara lain yaitu musik dapat meningkatkan daya ingat atau mencegah kepikunan. Hal ini dapat terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan dan hilang ingatan (amnesia).
            Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua sistem tersebut sangat bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit, ketika kita takut, putus asa dan marah yang dapat membuat otot-otot tubuh kita menjadi tegang, akibatnya akan membuat rasa sakit tersebut menjadi semakin parah. Namun, dengan mendengarkan musik secara teratur, tubuh kita akan menjadi lebih relaks secara fisik dan mental, sehingga dapat membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Pada proses persalinan, terapi musik juga dapat berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa sakit bagi seorang ibu yang akan melahirkan. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi musik terbukti dapat membantu mengatasi rasa sakit yang dialami oleh pasien. Selain itu, musik ternyata juga dapat memberikan dampak besar positif untuk membantu pengobatan penyakit jangka panjang, seperti penyakit jantung, kanker dan kondisi pernapasan. Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
            Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan pernafasan dapat melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar. Bahkan orang yang baik dan orang tidak sadar pun tetap dapat terpengaruh oleh alunan musik tersebut. Terapi musik dapat memberikan efek pada pasien yang sedang dalam keadaan koma. Musik yang diperdengarkan pada pasien koma menunjukkan  perubahan pada denyut jantung dan tekanan darah yang bisa diturunkan, akan tetapi ketika musik dimatikan, maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini juga bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan darah. Tekanan darah ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya; jantung, denyut jantung, volume darah, sistem saraf, sistem hormon, sistem metabolik, pikiran atau stress. Mereka yang menderita hipertensi dengan tekanan darah yang tak terkontrol, berusaha mengatasinya dengan melakukan pemberian obat-obatan, olah raga, diet rendah garam, olah raga secara teratur, ternyata masih belum mampu mengontrol tekanan darah. Terapi musik yang saat ini mulai dikembangkan kembali adalah hasil survey yang menunjukkan bahwa terapi musik dapat menurunkan tekanan darah. Rangsangan musik ternyata mampu mengaktivasi sistem yang berhubungan dengan emosi. Saat sistem teraktivasi, otak akan menjadi rileks. Alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah. Rangsangan musik tampak mengaktivasi jalur-jalur spesifik di dalam beberapa area otak, seperti sistem yang ada pada otak yang berhubungan dengan perilaku emosional. Dengan mendengarkan musik inilah sistem tersebut dapat teraktivasi dan  individu tersebut pun menjadi rileks. Saat keadaan rileks inilah tekanan darah menurun. Selain itu alunan musik dapat menstimulasi tubuh untuk  memproduksi  molekul yang disebut  nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada pembuluh darah sehingga dapat mengurangi tekanan darah.
            Sehingga cukup jelas bahwa pada penderita hipertensi tidak hanya cukup mengandalkan obat dokter maupun diet saja, tetapi tidak ada salahnya jika memberi kesempatan tubuh kita untuk rileks dengan  mendengarkan lagu-lagu klasik maupun lagu-lagu favorit kita. Berbicara tentang musik klasik, pikiran kita langsung terarah mengenai efek Mozart. Efek Mozart berawal dari melodi yang ada dalam musik Mozart dimana melodi tersebut sesuai dengan model pergerakan otak manusia. Musik dari Mozart selain tidak surut selama kurun waktu yang lama, justru musik ini dinilai telah melampaui wilayah untuk dinikmati secara murni dan memiliki efek penyembuhan beraneka ragam. Dari penyakit pikun ke penyakit Epilepsi, dari meningkatkan IQ ke peningkatan produksi susu sapi, banyak laporan penelitian ilmu kedokteran  menyinggung musik dari Mozart yang paling memiliki efek penyembuhan. Menurut Felix dalam Eric Jensen (2008: 383) kebijaksanaan adalah sesuatu yang penting ketika kita menginterpretasikan dan mengaplikasikan hasil penelitiannya. Dikemukakan bahwa mendengarkan musik Mozart sebelum ujian adalah penting akan tetapi mendengarkannnya ketika ujian berlangsung kemungkinann justru kan membuat persaingan kinerja syaraf di otak dengan pola-pola penyalaan neural otak. Oleh sebab itu  diperlukan saat yang tepat untuk mendengarkan musik.
            Pada saat kita mendengarkan musik sambil berolahraga hendaknya kita membiarkan musik itu mengalun dan memberikan efek emosi yang positif pada otak kita. Sebaiknya, kita memilih lagu yang sesuai dengan tempo olahraga yang kita lakukan. Mendengarkan musik sambil berolahraga akan memberikan efek kenyamanan tersendiri pada tubuh, yang memungkinkan kita dapat berolahraga lebih lama, karena, sistem yang ada dalam tubuh kita bekerja mengikuti alunan musik yang kita dengarkan. Semakin kita pandai memilih musik yang sesuai dengan kondisi jiwa maupun suasana hati kita, semakin sistem dalam tubuh akan memberikan kenyamanan pada tubuh kita. Sehingga, kita akan merasakan tenang, rasa stress yang ada dalam pikiran kita semakin berkurang. Sistem dalam tubuh kita akan bekerja secara relaksasi, tanpa harus bekerja berlebihan. Musik sebenarnya juga dapat berperan memperbaiki jaringan syaraf pada otak. Menurut peneliti Frances Rauscher dalam Eric Jensen (2008: 382) berpendapat bahwa pola-pola penyalaan neural pada dasarnya adalah sama pada apresiasi musik dan berpikir abstrak.
            Meskipun musik memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Namun, tidak selamanya semua yang berlebihan itu akan menghasilkan sesuatu yang baik. Tentu saja masih ada kekurangan pada beberapa bagian-bagiannya. Manfaat terapi musik sangat besar, tetapi terapi musik tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan-pengobatan medis yang sudah ada. Terapi musik hanya digunakan sebagai terapi pengobatan pelengkap yang berpotensi mempercepat proses penyembuhan suatu penyakit. Artinya musik di sini hanya berperan sebagai fungsi pendukung bukan sebagai fungsi utama dalam terapi medis.
Kesimpulan
            Musik merupakan suatu instrumen yang dapat meningkatkan suasana hati karena alunan nada yang dihasilkannya. Musik yang kita dengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan. Perangsangan sistem saraf ini memiliki arti penting bagi pengobatan, karena sistem saraf ikut berperan dalam proses fisiologis. Pada dasarnya hampir semua jenis musik dapat digunakan untuk terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin kita capai. Karena, reaksi orang ketika mendengarkan musik umumnya berbeda-beda. Akan tetapi, apapun pilihan musiknya, hal itu tetap dapat mempengaruhi kinerja otak dan suasana hati kita. Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Musik dapat bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan darah. Tekanan darah ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya; jantung, denyut jantung, volume darah, sistem saraf, sistem hormon, sistem metabolik, pikiran atau stress.
            Mendengarkan musik sambil berolahraga akan memberikan efek kenyamanan tersendiri pada tubuh, sehingga memungkinkan kita dapat berolahraga lebih lama, karena, sistem yang ada pada tubuh kita bekerja mengikuti alunan musik yang kita dengarkan. Semakin kita pandai memilih musik yang sesuai dengan kondisi jiwa maupun suasana hati kita, semakin sistem dalam tubuh akan memberikan kenyamanannya pada tubuh kita. Sehingga, kita akan merasa tenang, rasa stress yang ada pada pikiran kita menjadi semakin berkurang. Misalnya bagi penderita hipertensi tidak hanya cukup mengandalkan obat dokter maupun diet saja, tidak ada salahnya apabila memberi kesempatan pada tubuh kita untuk rileks dengan  mendengarkan lagu-lagu klasik maupun lagu-lagu favorit kita. ketika berolahraga hendaknya kita membiarkan musik itu mengalun dan memberikan efek emosi yang positif pada otak kita. Sebaiknya, kita memilih lagu yang sesuai dengan tempo olahraga yang kita lakukan. Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan pernafasan bisa melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar. Meskipun musik memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan. Namun, musik di sini hanya berperan sebagai terapi pengobatan yang membantu melengkapi pengobatan-pengobatan medis yang telah ada sebelumnya. Artinya musik di sini hanya berperan sebagai fungsi pendukung bukan sebagai fungsi utama dalam terapi medis. Terapi musik tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan-pengobatan medis yang sudah ada. Terapi pengobatan menggunakan musik ini hanya sebagai alternatif saja, bukan berperan sebagai pengobatan yang utama dan sempurna di mana-mana. Terapi menggunakan musik tetap membutuhkan, faktor pengobatan pendukung yang lain. Kesan saya terhadap manfaat musik sebagai terapi dalam dunia medis yaitu tak menyangka jika musik yang hanya berupa alunan nada dapat bermanfaat dalam membantu meyembuhkan beberapa penyakit. Oleh karena itu, diharapkan kepada pakar kesehatan untuk bisa lebih memberikan konstribusi lagi dalam mengembangkan penggunaan musik dalam dunia medis untuk menyembuhkan penyakit lainnya.
Daftar Acuan
Brain-Based Learning, buku karya Eric Jensen, 2008.
“Manfaat Mendengarkan Musik Bagi Kesehatan”, artikel dalam
“Manfaat Musik untuk Kesehatan”, artikel dalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
"Guru Juga Punya Cita-Cita"
Tiada harapan tanpa cita-cita, Tiada semangat tanpa terus berkarya ...