SELAMAT DATANG MASA DEPAN

SELAMAT DATANG MASA DEPAN
Guru adalah segala dibalik cita-cita mereka... Tiada satu keinginan kecuali pengabdian mewujudkan cita-cita gemilang membangun masa depan. Di antara aku dan mereka ada mimpi-mimpi kita yang patut diperjuangkan untuk menjadi sebuah kenyataan. Senyum Senyum Senyum dan Senyum .... Karena dengan cita-citalah kita menjadi lebih hidup :)

Selasa, 18 Maret 2014

PERBANDINGAN SIKAP GURU PROFESIONAL VS GURU AMATIR



Menurut Ali Mudlofir, 2012: 110 menjelaskan bahwa guru professional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metodenya. Sebagai ilustrasi berikut ini ditunjukkan perbandingan antara sikap guru professional dan sikap guru amatir.
NO
GURU PROFESIONAL
GURU AMATIR
1
Memandang tugas sebagai bagian dari ibadah
Memandang tugas semata-mata untuk bekerja
2
Memandang profesi guru adalah mulia dan terhormat
Memandang profesi guru biasa saja
3
Menganggap kerja itu adalah amanah
Memandang kerja hanya mencari nafkah
4
Memandang profesi guru sebagai panggilan jiwa
Memandang profesi guru sebagai keterpaksaan
5
Menganggap kerja itu nikmat dan menyenangkan
Menganggap kerja itu beban dan membosankan
6
Menganggap kerja sebagai bentuk pengabdian
Menganggap kerja murni mencari penghasilan
7
Memiliki rasa/ruhul jihad dalam mengajarnya
Mengajar sekadar menggugurkan kewajiban
8
Mempelajari setiap aspek dari tugasnya
Mengabaikan untuk mempelajari tugasnya
9
Guru professional akan secara cermat menemukan apa yang diperlukan dan diinginkan
Menganggap sudah merasa cukup apa yang diperlukan  dan diinginkan
10
Guru professional memandang, berbicara, dan berbusana secara sopan dan elegan
Berpenampilan dan berbicara semaunya
11
Guru professional akan menjaga lingkungan kerjanya selalu rapi dan teratur
Tidak memperhatikan lingkungan kerjanya
12
Guru professional bekerja secara jelas dan terarah
Guru amatir bekerja tidak menentu dan tidak teratur
13
Guru professional tidak membiarkan terjadi kesalahan
Mengabaikan atau menyembunyikan kesalahan
14
Guru professional berani terjun kepada tugas-tugas yang sulit
Menghindari pekerjaan yang dianggap sulit
15
Guru professional akan mengerjakan tugas secepat mungkin
Membiarkan tugasnya terbengkelai
16
Guru professional akan senantiasa terarah dan optimistic
Tidak terarah dan pesimis
17
Memanfaatkan dana secara cermat
Menggunakan dana tidak menentu
18
Guru professional bersedia menghadapi masalah orang lain
Menghindari masalah orang lain
19
Menggunakan nada emosional yang lebih tinggi seperti antusias, gembira, penuh minat, dan bergairah
Menggunakan nada emosional rendah seperti marah, sikap permusuhan, ketakutan, penyesalan, dan sebagainya
20
Guru professional akan bekerja sehingga sasaran tercapai
Guru amatir akan berbuat tanpa mempedulikan ketercapaian sasaran
21
Menghasilkan sesuatu lebih dari yang diharapkan
Menghasilkan sekadar memenuhi persyaratan
22
Menghasilkan suatu produk atau pelayanan bermutu
Menghasilkan suatu produk atau pelayanan bermutu rendah
23
Guru professional mempunyai janji untuk masa depan
Guru amatir tidak memiliki masa depan yang jelas

Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru profesional adalah orang yang mempunyai keahlian atau kemampuan khusus dalam bidang keguruan sehingga ia dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang keilmuan yang didapatnya secara maksimal. Sedangkan guru amatir memiliki pengertian seorang guru yang menjadi pengajar hanya untuk mengisi waktu senggang atau bekerja menjadi guru hanya sebagai pekerjaan sampingan.
Dilihat dari status amatir atau profesionalnya terdapat empat tipe guru, yaitu:
1.        Guru Amatir Tidak Bersertifikat Profesional yang Berkinerja Baik
    Guru bertipe ini mengabdikan diri menjadi guru karena menyenanginya. Kemungkinan dia telah memiliki bakat alam, panggilan jiwa, dan kesempatan untuk menjadi seorang guru. Bakat yang dibawa sejak lahir kemudian terasah dengan pengalaman bertahun-tahun. Pendidikan formal atau nonformal barangkali tidak diterimanya. Namun tidak menutup kemungkinan ada diantara mereka yang pernah menerima pendidikan formal hingga S1. Guru ini selalu belajar dan mengembangkan diri sendiri secara otodidak dan mandiri. Terlepas apakah ada sumber penghasilan di luar pekerjaannya sebagai guru atau tidak namun imbalan materi tidak menjadi tujuan utama dalam mengajar. Mereka mengajar dengan sukarela demi anak didik hanya mengharapkan balasan dari Tuhan.
2.        Guru Amatir Tidak Bersertifikat Profesional yang Berkinerja Buruk
    Guru dengan tipe ini sangat miskin akan kompetensi yang menjadi syarat guru yang baik. Guru tidak terdidik, tidak terlatih, tidak bersemangat untuk maju dan mengembangkan diri, bekerja asal-asalan. Menjadi guru dan mengajar adalah pilihan terakhir setelah mereka mencari-cari pekerjaan lain, dan tidak pernah mendapatkannya. Mereka memilih menjadi guru daripada tidak bekerja sama sekali atau menganggur.

3.        Guru Bersertifikat Profesional yang Berkinerja Buruk
    Sosok guru tipe ini adalah mereka yang telah memenuhi syarat minimal untuk memperoleh sertifikat profesional namun tidak lagi mengembangkan dirinya untuk selalu memperbaiki diri sebagai seorang guru. Setelah melewati pendidikan formal dan non formal terkait profesi guru, guru ini merasa sudah puas dan berubah orientasi. Sebelum profesional mereka bekerja dengan giat namun setelah mendapatkan sertifikat dan tunjangan profesional mengubah gaya hidup menjadi materialistis.
4.        Guru Bersertifikasi Profesional yang Berkinerja Baik
    Guru bertipe ini merupakan mereka yang memenuhi syarat dan ciri profesional. Terlahir dengan bakat unggul, kemudian panggilan jiwanya menuntun mereka memilih pekerjaan sebagai guru. Dengan dorongan itu mereka menempuh pendidikan formal sesuai pada jenjang sarjana strata 1 bidang pendidikan, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan profesi guru dan memperoleh sertifikat profesi. Mereka juga terus mengembangkan dirinya melalui organisasi profesi, studi lanjut pada pascasarjana maupun pendidikan nonformal dan informal, belajar secara mandiri, dan mematuhi etika pofesi. Mereka mencintai profesinya dengan senantiasa meningkatkan kemampuan dirinya dalam hal pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesionalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini
"Guru Juga Punya Cita-Cita"
Tiada harapan tanpa cita-cita, Tiada semangat tanpa terus berkarya ...